Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

CARA MENGAJAR NGAJI ANAK KECIL

Menjadi pengajar, artinya kita harus membekali diri dengan berlapis-lapis kesabaran. Karena yang kita ajari bukanlah benda mati, melainkan manusia dengan segala kebiasaan di lingkungan keluarga, sifat, dan daya pemahaman yang berbeda-beda. Ada yang sekali diajari materi, langsung tanggap dan mengerti. Ada pula yang harus diajari berkali-kali, tapi tak kunjung paham. Dan aku punya dua murid ngaji dengan karakter yang terakhir itu. Yang pertama, namanya Fadlan. Aku sempat dibikin stres karena anak usia 6 tahun itu tak beranjak dari materi huruf “Gho” di Iqro’ satu. Padahal sudah dua minggu materi itu aku ulang-ulang dengan telaten. Hari pertama, aku ajarkan bagaimana cara menyebutkan hurufnya. “Ini bacanya ‘Gho’. Coba Fadlan tirukan.” Fadlan meniru, “Gho.” “Pinter.” Aku mengacungkan jempol, “Paham, ya?” Dia mengangguk. Tapi pemahaman si Fadlan terhadap huruf tersebut, hanya di satu baris saja. Baris selanjutnya, ketika bertemu huruf ‘gho’ dia selalu menyebut, “Dza.” atau “Dho.” Ba...

Buku "FITRAH ILHAMI PUBLISHING"

Karya Fitrah Ilhami: Buku Anak: HUJAN MEMBUAT HATI GEMBIRA HUJAN DAN PROSESNYA YANG MENAKJUBKAN Buku lainnya: NASIB ORANG BAIK CURHAT ORANG CUNGKRING Rp. 45.000 CURHAT ORANG CUNGKRING 2 Rp. 52.000 GARA-GARA GELAS Rp. 50.000 MULTI LEVEL PAHALA Rp. 59.000 GOLDEN SCENES Rp. 57.000 CINTA YANG TERSAMBUNG HINGGA KE LANGIT Rp. 65.000 CINTA DALAM SEBUNGKUS REMPEYEK Rp. 69.000 KETIKA DERITAKU JADI BAHAGIAMU Rp. 53.000 TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA Rp. 60.000 Buku karya Milie Holmes (istri Fitrah Ilhami): BERTEMU DI DUNIA MAYA, BERJODOH DUNIA AKHIRAT, Rp. 74.000 Buku Karya Mutia Jurnalis: THE UNTOLD STORY OF MIXED MARIED WITH TURKISH Bila tertarik, silakan kembali ke WhatsApp dengan KLIK INI

Tiada Henti Belajar Memahami Makhluk Bernama ‘Istri’

Menjelang enam tahun usia pernikahan ternyata tidak menjamin aku bisa memahami karakter seorang perempuan dalam diri istri. Terkadang, aku menyesalkan mengapa di buku nikah tidak disertakan panduan bagaimana suami memahami istri. Waktu beli alat elektronik saja pasti dikasih buku panduan penggunaan. Jadi kalau ada masalah pada alat tersebut, ya tinggal baca buku panduan, ikuti petunjuk, beres. Sedangkan di buku nikah tak ada arahan serupa. Padahal dunia pernikahan nyatanya lebih rumit dari sekedar mengoperasikan alat elektronik. Sebab istri merupakan mahkluk antik. Susah dimengerti tapi selalu ingin dimengerti. Bahkan di beberapa hal, percakapan yang awalnya normal saja, bisa menjadi sensitif dan membuat ia ngambek tak karuan. Seperti beberapa hari sebelum lebaran tiba, ketika aku mendapat pesan WA dari salah satu wakil kepala sekolah yang kebetulan seorang perempuan. “Dari siapa, Bang?” tanya istri. “Dari Bu Bunga (bukan nama ilmiah), aku diminta ambil parcel lebaran di sekolah....

SEMUA INI GARA-GARA ISTRI

Semua ini gara-gara istri! Berawal dari melihat rambutku yang sudah panjang menggimbal, istri jadi gemes. “Bang, sini aku potongin rambutmu.” Entah mengapa saat istri bilang, “Bang. Sini aku potongin rambutmu.” Yang terdengar di telingaku adalah; “Bang, sini aku TEBASIN rambutmu!" Aku menggeleng cepat. “Enggak, ah, Neng.” “Kenapa?” Loh kok kenapa? Bukannya apa, istri memang multitalenan. Bisa masak, bisa ngajarin anak mengaji dan membaca dengan sabar, bisa bantuin aku mengedit naskah untuk buku baru, bisa diajak diskusi tentang kerjaan, serta bisa ngomel dengan bibir berkecepatan cahaya. Tapi untuk memotong rambut? Paling mentok cukur model poni mangkok. Ya, karena memang dia cukurnya pakai mangkok ditaruh di kepala lalu poninya diratain pakai gunting. Si sulung Ayas pernah jadi korbannya. “Abang gak percaya sama aku?” tanyanya lagi. “Aku hanya percaya pada Allah, Neng.” “Tapi aku bisa lihat youtube, Bang.” Waw! Lihat youtube sodara. Istri bisa lihat you...

TRIK CERDAS MENGASUH ANAK SAAT WABAH CORONA

Salah satu yang jadi pikiran ketika sekolah serempak diliburkan demi meminimalkan penyebaran virus Corona adalah bagaimana membuat anak-anak betah di rumah terus? Sebab si sulung Ayas dan adiknya, adalah tipe bocah yang suka main di luar. Sepulang sekolah ia akan keluar rumah, main sepeda dengan temannya. Si adek makmum sama masnya. Awal dibilangin istri kalau sekolah libur 14 hari, Ayas langsung berseru, "Horeee!! Libur sembilan belas." Uminya nyanggah, "Empat belas." "Tadi katanya sembilan belas liburnya." "Kata siapa?" "Kata Umi-lah." "Nggak. Umi bilangnya empat belas. Kamu aja yang nambah-nambahin sendiri." Sengaja tak aku lerai anak beranak itu. Biar saja mereka tawar menawar jumlah libur. Toh nanti bakalan deal sendiri. Dan benar saja, tak berapa lama mereka pun deal. Akan tetapi istri memberi syarat pada Ayas, bahwa selama libur, ia harus tetap di dalam rumah. Tak boleh keluar. "Emang ...