Skip to main content

Download Buku "Gara-Gara Gelas" karya Fitrah Ilhami



Pada mulanya buku ini diberi judul "Kisah Seru Pengantin Baru," namun seiring waktu berjalan, judul itu berubah menjadi "Gara-Gara Gelas," karena sepertinya itu lebih menarik dan lebih propokatif.

Namun buku ini bukan sebuah buku untuk memprovokasi, melainkan buku yang insya Allah akan menginspirasi,

Baca saja sebagian isinya:

====
Tak lama setelah itu, engkau mengatakan siap melakukan perkenalan lebih serius denganku. Kau memintaku segera mengirimkan proposal pernikahan via e-mail. Ah, rasanya utuh sudah keyakinan ini.

Tetapi, bagaimana caranya membuat proposal nikah? Itulah pertanyaan yang pertama kali menggantung di kepala ini. Aku belum pernah buat proposal seperti itu sebelumnya. Apakah proposal nikah sama dengan proposal kerja? Kalau sama, berarti harus disertakan ijazah plus transkip nilai skripsi juga, dong? Apa perlu kukasih akta kelahiran pula?

“Kamu serius, gak, sih?” ucapmu gemas menanggapi pertanyaanku tentang proposal nikah, lewat telepon.

“Eh, iya aku serius ...,” aku gelagapan. Dan sejak itu, bergerilya-lah aku menghubungi teman-teman yang sudah berumah tangga, hendak bertanya bagaimana cara membuat proposal nikah.

Ternyata oh ternyata, membuat proposal nikah itu tak serumit yang kubayangkan. Cukup pasang foto terganteng, kemudian tulis nama, tanggal lahir, alamat lengkap dengan kode pos, juga hobi, dan visi misi menikah. Ah, kalau saja tak takut engkau marah lagi, ingin rasanya aku sertakan profil makanan dan minuman favorit sekalian. Meski kurus, aku kan doyan makan. Hihi.
====

Ok, dapatkan ebook gratisnya dengan cara download DI SINI

Comments

Popular posts from this blog

TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA

Untuk membaca buku "TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA" di Google Play Book,  silakan klik saja DI SINI Alhamdulillah sudah cetak. Buku Tentang Cinta Tentang Keluarga edisi revisi. InsyaAllah lebih bagus dan manis, sesuai covernya. :) Buku ini ... Mungkin bisa dikatakan sisi lain dari diriku. Sebenarnya aku ini melankolis orangnya. Dulu pernah aku diajari Bapak matematika. Karena sulit banget nangkap pelajaran, Bapak ngamuk. Tanganku gemeteran, terus aku nangis. Itu bukti aku melankolis. #gak_usah_protes. Duh, pinginnya buat testimoni sedih kok malah gini. Kebiasaan. Intinya, aku menulis buku ini karena tertantang untuk keluar dari zona nyaman: nulis humor. Dan coba menulis yang bisa menyentuh hati. Dari sini lah aku berusaha menangkap ide dari manapun. Aku lihat teman yang punya anak kembar, namun salah satunya dititipkan ke eyang di desa karena keterbatasan ekonomi, aku tulis jadi cerpen. Aku lihat murid kena bullying, jadi karya. Mendengar kisah sahab...

NGAYAL

"Ada pesenan buku lagi, Bang?" Sambil nyuapin si kecil makan, istri bertanya padaku. Aku mengangguk sembari tetap membungkus buku pakai kertas kado. "Kirim ke mana?" "Ke Merauke." "Papua?" "Iya, bener." Aku mengangguk lagi. "Wah, berarti buku Abang ini udah dipesan dari Sabang sampai Merauke, ya?" Istri tersenyum. "Hehe... Alhamdulillah. Udah, nih. Tinggal kirim." Aku menimang-nimang paketan berisi delapan judul buku. Lalu, tiba-tiba aku nyeletuk, "Kalau berada di zaman Daulah Umayyah dan Abbasiyah, mungkin kita bisa kaya, Neng." "Kok bisa?" Kening istri berkerut. "Soalnya masa itu adalah masa dimana negara sangat menghargai penulis. Tiap buku akan ditimbang, dicek beratnya, lalu negara akan menukarnya pakai emas seberat buku itu. Makin berat buku, makin banyak emas yang diberikan negara ke penulis. Terus buku tersebut akan jadi milik negara dan diletakkan di perpustakaan Pusat....

Reuni Akbar Mujahid & Mujahidah 212 - 2 Desember 2018