Skip to main content

Enaknya Pesan via Google Book

Bila Mas/Mbak ingin mendapatkan buku lebih cepat, lebih hemat, bebas ongkir, silakan langsung pesan aja di Google Play.
Klik aja DI SINI
Kelebihan pesan buku Fitrah Ilhami via Google Play:
1. Lebih hemat.
Harga lebih murah dari harga buku fisik. Dan karena membayarnya dengan pulsa, Mas/ Mbak hanya cukup mengeluarkan pulsa senilai harga buku saja.
Sangat berbeda dengan pembayaran melalui transfer bank. Jika dari bank berbeda, biasanya dikenakan biaya transfer sebesar paling sedikit.Rp. 6500
2. Bebas ongkir.
Biasanya belanja online itu terkendala oleh masalah ongkir yang mahal. Pernah ada teman Facebook yang sedang Saudi Arabia mau pesan, tapi terkendala ongkir yang sangat mahal. Lebih mahal ongkir daripada bukunya. Terpaksa dia menunda keinginannya membeli buku, dan harus menunggu nanti, setelah pulang dulu ke tanah air.
Dengan membeli di google book, masalah ongkir langsung disapu bersih. Pembeli di negara mana pun, asal tersedia gadget lengkap dengan google play store, bisa mendapatkan buku google ini tanpa mengeluarkan ongkir sepeser pun.
3. Buku Lebih Cepat Didapat.
Segera setelah melakukan pembayaran, buku bisa langsung dinikmati lewat handphone/tablet. Tak perlu pegal menunggu lama seperti pesan buku biasa.  Tak perlu rumit memberikan alamat lengkap dulu, tak perlu menuliskan nomor handphone, dan tak perlu terus terusan menanyakan kepada penjual,
"Bukuku kapan sampainya ya? Sudah seminggu kok belum sampai juga ya."
"Masih proses Mbak. Ditunggu aja ya."
Tiga hari kemudian,
"Mas, sudah sepuluh hari lho!"
"Eh aduh Mbak, maaf, ternyata aku lupa, bukunya belum dikirim."
"Apa? belum dikirim? Aduh gimana sih Mas, kok bisa lupa gitu."
"Iya Mbak, maaf."
"Mas, aku mau berangkat keluar kota lho. Kira-kira, besok sudah sampai belum ya?"
"Wah, mana bisa Mbak. Jarak Sabang ke Merauke itu jauh. Pulau-pulau aja sampai berjajar sangat banyak."
"Tolong usahakan lah Mas. Aku kan udah pesan sejak sepuluh hari lalu. Harusnya buku sekarang sudah sampai."
Besoknya, datang WhatsApp dari penjual buku, "Mbak, ini resminya 5836362826392626,"
"Resi ini buat apa Mas?"
"Buat mengecek keberadaan barang, sudah sampai di mana."
"Dibagaimanakan caranya Mas?"
"Buka situs 'anu' terus masukkan nomor resi itu."
"Cara memasukkan nya gimana Mas?"
"Buka tutupnya, masukkan gajahnya."
Dua hari kemudian, si pemesan sudah bisa menggunakan resi itu. Dia kaget, dan langsung ngirim WhatsApp: "MAS GIMANA SIH, INI KOK BARANGNYA MALAH TERKIRIM KE MAROKO? ADUUHHHHHH!!! MAS, MERAUKEEE!!! MAS MERAUKEEE!!!"
Pesan via google book, hal semacam itu takkan terjadi lagi. Segera setelah membayar, buku langsung bisa Mbak/Mas dapatkan."
3. Lebih simpel.
Buku lebih simpel, gak memberatkan lagi. Buku berapa ratus pun, tetap ringan dibawa-bawa. Takkan menyesakkan di tas. Cukup di saku celana. Inilah gaya hidup jaman sekarang.
4. Mendukung Program Go Green.
Sekian pohon sudah dan akan terus ditebang dihabiskan untuk memproduksi kertas. Dengan membiasakan beli buku dalam bentuk google book, berarti kita ikut mendukung program penghijauan dunia. Biarkan pohon-pohon itu tetap berdiri kokoh, menjadi paru-paru dunia.

Comments

Popular posts from this blog

TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA

Untuk membaca buku "TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA" di Google Play Book,  silakan klik saja DI SINI Alhamdulillah sudah cetak. Buku Tentang Cinta Tentang Keluarga edisi revisi. InsyaAllah lebih bagus dan manis, sesuai covernya. :) Buku ini ... Mungkin bisa dikatakan sisi lain dari diriku. Sebenarnya aku ini melankolis orangnya. Dulu pernah aku diajari Bapak matematika. Karena sulit banget nangkap pelajaran, Bapak ngamuk. Tanganku gemeteran, terus aku nangis. Itu bukti aku melankolis. #gak_usah_protes. Duh, pinginnya buat testimoni sedih kok malah gini. Kebiasaan. Intinya, aku menulis buku ini karena tertantang untuk keluar dari zona nyaman: nulis humor. Dan coba menulis yang bisa menyentuh hati. Dari sini lah aku berusaha menangkap ide dari manapun. Aku lihat teman yang punya anak kembar, namun salah satunya dititipkan ke eyang di desa karena keterbatasan ekonomi, aku tulis jadi cerpen. Aku lihat murid kena bullying, jadi karya. Mendengar kisah sahab...

NGAYAL

"Ada pesenan buku lagi, Bang?" Sambil nyuapin si kecil makan, istri bertanya padaku. Aku mengangguk sembari tetap membungkus buku pakai kertas kado. "Kirim ke mana?" "Ke Merauke." "Papua?" "Iya, bener." Aku mengangguk lagi. "Wah, berarti buku Abang ini udah dipesan dari Sabang sampai Merauke, ya?" Istri tersenyum. "Hehe... Alhamdulillah. Udah, nih. Tinggal kirim." Aku menimang-nimang paketan berisi delapan judul buku. Lalu, tiba-tiba aku nyeletuk, "Kalau berada di zaman Daulah Umayyah dan Abbasiyah, mungkin kita bisa kaya, Neng." "Kok bisa?" Kening istri berkerut. "Soalnya masa itu adalah masa dimana negara sangat menghargai penulis. Tiap buku akan ditimbang, dicek beratnya, lalu negara akan menukarnya pakai emas seberat buku itu. Makin berat buku, makin banyak emas yang diberikan negara ke penulis. Terus buku tersebut akan jadi milik negara dan diletakkan di perpustakaan Pusat....

Reuni Akbar Mujahid & Mujahidah 212 - 2 Desember 2018