Skip to main content

DOWNLOAD GRATIS BUKU "TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA"



Ini sedikit cuplikan salah satu kisah dari buku "Tentang Cinta Tentang Keluarga"

Malam ini jatuh pada hari kelima belas, bulan kedelapan kalender masehi. Tadi, sempat kulihat langit dipenuhi gemintang berhamburan membentuk rasi-rasi, menghiasi hamparan luas tanpa batas di atas sana. Kerlap-kerlipnya nampak menggemaskan. Bulan purnama menjelma bagai permaisuri bermata jeli, cahayanya terang meneduhkan, membuat siapa pun yang melihat akan terpesona.

Sepulang bekerja, seperti biasa Kak Teratai menyiapkan makan malam bagi kami --aku dan si cerewet, Lili--, menemani belajar, lalu menyuruh kami segera masuk kamar. Kak Teratai berpesan agar kami berdua cepat tidur, sebab dia sudah terlalu lelah bekerja seharian. Ia tak ingin jatah istirahatnya terdefisit akibat mendengar celotehan kami yang berisik.

“Kamu tak boleh ngompol lagi!” Kak Teratai berseru, memasang mimik muka garang. “Awas, jangan coba-coba! Atau Kakak akan suruh kamu cuci sendiri semua seprei hasil ompolan itu.”

Itu ultimatum Kak Teratai buat Lili, si bungsu yang suka mengompol.

Aku menatap Lili sambil tersenyum meledek, emang enak?

Lili manyun. Mungkin ia merasa harga dirinya hancur lebih dari berkeping-keping setelah dikatai seperti itu oleh Kak Teratai, apalagi di depanku.

“Dan kau, Mawar!” Sekarang Kak Teratai menyalak padaku, “Awas saja jika tengah malam nanti Lili menangis karena kau injak-injak. Hey? Tak bisakah kau tidur dengan tenang? Oh my God, bahkan kerbau sekalipun tak banyak tingkah hingga menendang kepala kerbau lainnya saat tidur.”

Aku menunduk.

Jangan salahkan aku jika banyak tingkah saat tidur hingga sering menendang kepala Lili. Itu benar-benar di luar kesadaranku, Kak.

Demi melihat aku tertunduk bagai napi, kali ini gantian Lili menatapku sembari tersenyum penuh penghinaan.

Rasakan itu, Kak Mawar. Begitulah kuterjemahkan makna senyumannya.

Lantas, Kak Teratai mematikan lampu kamar, mengucap selamat tidur kepada kami, dan melangkah keluar ruangan.

Malam ini bulan purnama kembali menyapa.

Dan aku yakin, saat ini Kak Teratai tidak berada di dalam kamarnya ....

=====

Ingin membaca tulisan lainnya? download saja secara gratis DI SINI

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA

Untuk membaca buku "TENTANG CINTA TENTANG KELUARGA" di Google Play Book,  silakan klik saja DI SINI Alhamdulillah sudah cetak. Buku Tentang Cinta Tentang Keluarga edisi revisi. InsyaAllah lebih bagus dan manis, sesuai covernya. :) Buku ini ... Mungkin bisa dikatakan sisi lain dari diriku. Sebenarnya aku ini melankolis orangnya. Dulu pernah aku diajari Bapak matematika. Karena sulit banget nangkap pelajaran, Bapak ngamuk. Tanganku gemeteran, terus aku nangis. Itu bukti aku melankolis. #gak_usah_protes. Duh, pinginnya buat testimoni sedih kok malah gini. Kebiasaan. Intinya, aku menulis buku ini karena tertantang untuk keluar dari zona nyaman: nulis humor. Dan coba menulis yang bisa menyentuh hati. Dari sini lah aku berusaha menangkap ide dari manapun. Aku lihat teman yang punya anak kembar, namun salah satunya dititipkan ke eyang di desa karena keterbatasan ekonomi, aku tulis jadi cerpen. Aku lihat murid kena bullying, jadi karya. Mendengar kisah sahab...

NGAYAL

"Ada pesenan buku lagi, Bang?" Sambil nyuapin si kecil makan, istri bertanya padaku. Aku mengangguk sembari tetap membungkus buku pakai kertas kado. "Kirim ke mana?" "Ke Merauke." "Papua?" "Iya, bener." Aku mengangguk lagi. "Wah, berarti buku Abang ini udah dipesan dari Sabang sampai Merauke, ya?" Istri tersenyum. "Hehe... Alhamdulillah. Udah, nih. Tinggal kirim." Aku menimang-nimang paketan berisi delapan judul buku. Lalu, tiba-tiba aku nyeletuk, "Kalau berada di zaman Daulah Umayyah dan Abbasiyah, mungkin kita bisa kaya, Neng." "Kok bisa?" Kening istri berkerut. "Soalnya masa itu adalah masa dimana negara sangat menghargai penulis. Tiap buku akan ditimbang, dicek beratnya, lalu negara akan menukarnya pakai emas seberat buku itu. Makin berat buku, makin banyak emas yang diberikan negara ke penulis. Terus buku tersebut akan jadi milik negara dan diletakkan di perpustakaan Pusat....

Reuni Akbar Mujahid & Mujahidah 212 - 2 Desember 2018